Pada Hari Raya Nyepi yang suci di Bali, sebuah insiden mengejutkan terjadi rajamahjong yang mengundang perhatian luas. Seorang anggota polisi berinisial MC (49) diamankan oleh Badan Keamanan Desa Adat (Bankamda) Desa Sumberasri, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali, karena berkeliaran dengan sepeda motor saat Nyepi. Lebih lanjut, MC diduga mengonsumsi alkohol sebelum insiden tersebut terjadi.
Kronologi Kejadian
Insiden ini terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025, ketika petugas Bankamda bonus new member 100 melakukan patroli rutin untuk memastikan pelaksanaan Nyepi berjalan lancar. Mereka mendapati dua pria mengendarai sepeda motor di jalanan yang seharusnya sepi. Salah satu dari mereka, MC, teridentifikasi sebagai anggota kepolisian. Keduanya diduga mengonsumsi alkohol sebelumnya, terlihat dari aroma napas mereka.
detikcom
Tindakan yang Diambil
Setelah diamankan, kedua pria tersebut dikembalikan ke Gilimanuk dengan pengawalan ketat dari Pecalang Desa Adat Sumberasri dan diserahkan kepada Pecalang Desa Adat Gilimanuk untuk penanganan lebih lanjut. Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto, menegaskan akan mengambil tindakan tegas terhadap anggotanya jika terbukti bersalah dalam insiden ini.
Pelanggaran Nyepi oleh Warga Negara Asing
Selain insiden yang melibatkan anggota polisi, pelanggaran saat Nyepi juga dilakukan oleh wisatawan mancanegara. Dua warga negara asing asal Polandia, misalnya, diperiksa oleh Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar setelah kedapatan berkeliaran dan membentak pecalang saat ditegur karena melanggar aturan adat saat Nyepi. Mereka ditemukan beraktivitas di luar penginapan, tepatnya di tenda yang dipasang di dalam gazebo di Pantai Purnama, Sukawati.
Pentingnya Mematuhi Aturan Nyepi
Hari Raya Nyepi merupakan momen sakral bagi masyarakat Hindu di Bali, ditandai dengan empat pantangan utama: amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang). Pelanggaran terhadap aturan ini, terutama oleh aparat penegak hukum atau wisatawan, mencederai kesucian perayaan dan menunjukkan kurangnya penghormatan terhadap budaya lokal.
Upaya Penegakan Hukum dan Kesadaran Masyarakat
Pihak berwenang di Bali terus berupaya menegakkan hukum dan meningkatkan kesadaran masyarakat serta wisatawan mengenai pentingnya mematuhi aturan saat Nyepi. Kapolres Jembrana menegaskan komitmennya untuk menindak tegas setiap pelanggaran yang terjadi, termasuk yang dilakukan oleh anggotanya sendiri. Diharapkan, insiden seperti ini tidak terulang di masa mendatang, dan semua pihak dapat bersama-sama menjaga kesucian Hari Raya Nyepi